Senin, 10 November 2008

Kue Moci

Turun-Temurun

Berjualan Kue Moci

Sebenarnya, kue moci merupakan penganan asli TIonghoa. Kue ini biasanya disajikan pada resepsi pernikahan pasangan warga keturunan Cina. Namun saat mulai dipasarkan ke masyarakat. Konon, kue ini pertama kali dipopulerkan oleh sejumlah warga keturunanTionghoa pada tahun 19960/70an. Saat itu terjadi perubahan situasi plitik nasional. Pemerintah mengeluarkan larangan bagi masyarakat keturunan Tionghoa untuk membuka usaha di wilayah kota.

Untuk menyambung hidup, warga keturunan mulai berwirausaha, salah satunya dengan membuat kue moci dan memasarkannya ke berbagai daerah. Data Pemerintah Sukabumi mencatat, sedikit10 persen kue moci menjalankan usahanya di kota itu. Tak heran jika pemerintah Sukabumi menjadikan kue moci sebagai mascot Kota Sukabumi. Hingga sampai sekarang, bisnis ini semakin meningkat, setiap hari toko tersebut dapat menjual 1.000 keranjang per hari, dan pada bulan Ramadhan menjualan meningkat 50 persen menjadi 1.500 per hari.

BAHAN &

CARA PEMBUATAN KUE MOCI :

Bahan :

400 gr tepung ketan

700 ml air

100 ml santan dari ½ butir kelapa

1/8 sdt garam

75 gr tepung meiza sangrai untuk taburan.

Bahan Isi :

100 gr tenteng gepuk, haluskan.

Cara Membuat :

1. Aduk tepung ketan dan air dalam mangkuk. Uleni.

2. Saring campuran tepung ketan dengan serbet bersih

Peras dan ukur air perasannya 600 ml (100 ml diserap ketan)

3, Tambahkan santan sedikit-sedikit sambil diuleni.

4. Ambil 1 sendok the adonan, pipihkan, lalu isi dengan tenteng gepuk.

5. Gulingkan di tepung maiza sangria. Sajikan.

Selain rasanya enak dan kenyal, harga kue moci relative murah Lo0hH Harga kue moci selama ini tidak mengalami perubahan berarti kendati terjadi lonjakan harga bahan kebutuhan pokok. Di tingkat produsen, harga kue moci berkisar Rp 1.250 hingga Rp 2.000 per keranjang yang berisi lima hingga tujuh butir kue.Bagi warga yang ingin membali kue langsung dari tangan pembuatnya bias langsung datang ke tempat penjualan kue di kota sukabumi diantaranya : Jl. Otista No.39, Jl. Ahmad Yani, Jl. Bhayangkara, Jl. Otto Iskandar.